Monday, April 23, 2012

amputasi di bawah lutut


Hilangnya sebagian alat gerak akan menyebabkan ketidakmampuan seseorang dalam derajat yang bervariasi, tergantung dari luas hilangnya alat gerak, usia pasien, ketepatan operasi dan manajemen paska operasi. Satu atau seluruh faktor ini bertanggung jawab atas kondisi ketidakmampuan pasien untuk kembali ke kemampuan fungsional seperti sebelumnya. Adanya inovasi baru teknik amputasi, perawatan sebelum dan setelah operasi, terutama dengan pendekatan rigid dressing, teknik prostetik yang lebih baru serta pemahaman yang lebih baik tentang implikasi hilangnya alat gerak terhadap faktor psikososial pasien, telah banyak merubah pendekatan tindakan operasi dan rehabilitasi saat ini. Berdasarkan penelitian pada saat ini amputasi pada pada alat gerak bawah mencapai 85%-90% dari seluruh amputasi dan amputasi bawah lutut (transtibial amputation) merupakan jenis operasi amputasi yang paling sering
READ MORE - amputasi di bawah lutut

Monday, April 2, 2012

Pengobatan Nyeri pinggang



Pada dasarnya dikenal dua tahapan terapi NPB (nyeri punggung bawah) : konservatif dan operatif.
a)    Terapi konservatif meliputi rehat baring (bed rest), mobilisasi, medikamentosa, fisioterapi, dan traksi pelvis.
1) Pada rehat baring, penderita harus tetap berbaring di tempat tidur selama beberapa hari dengan sikap tertentu. Tidur di atas tempat tidur dengan alas keras dan atau bisa juga dengan posisi semi Flowler. Posisi ini berguna untuk mengelimir gravitasi, mempertahankan kurvatura anatomi vertebra, relaksasi otot, mengurangi hiperlordosis lumbal, dan mengurangi tekanan intradiskal.
READ MORE - Pengobatan Nyeri pinggang

penanganan nyeri pinggang

      
Diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah, menurut Ehrlich G.E merupakan keluhan yang sering ditemukan di praktek sehari-harian, dengan prevalensi di Amerika Serikat berkisar 15-20%. Penelitian Community Oriented Program for
Controle of Rheumatic Disease (COPORD) Indonesia menunjukkan prevalensi nyeri punggung 18,2% pada laki-laki dan 13,6 % pada wanita. Penyebab nyeri punggung sangat beraneka ragam, namun dari penelitan Rahmat HS, 2009 prevalensi nyeri punggung bawah pada pekerjaan seperti supir, pengendara sepeda motor, atau penarik becak lebih tinggi berbanding pekerjaan lain yang timbul akibat duduk lama. Walaupun nyeri punggung bawah jarang fatal namun nyeri yang dirasakan menyebabkan penderita mengalami suatu disabilitas, yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan kehilangan
READ MORE - penanganan nyeri pinggang

Popular Posts