Tuesday, January 22, 2013

nyeri punggung (lbp) dan penanganannya


Nyeri punggung bawah dapat mempengaruhi produktivitas manusia. Dalam masyarakat keluhan nyeri punggung bawah tidak mengenal umur, jenis kelamin ataupun status sosial. Gangguan yang terjadi akibat nyeri punggung bawah adanya nyeri tekan pada regio lumbal, spasme otot, keterbatasan gerak dan penurunan kekuatan otot, sehingga dapat menimbulkan keterbatasan fungsi yaitu gangguan saat bangun dari keadaan duduk, saat membungkuk, saat duduk atau berdiri lama dan berjalan ( Priguna Sidharta, 1984 )
Salah satu penyakit degeneratif adalah spondylosis lumbal yang merupakan OA pada vertebra lumbal. Spondylosis lumbal telah diakui sebagai suatu kesatuan radiology selama bertahun-tahun dengan berbagai nama seperti OA lumbal, osteophyrosis, arthrosis deformans, arthritis degeneratif dan lain-lain. Proses degeneratif dengan memperlihatkan adanya osteofit pada gambaran radiologis ini, sering terjadi pada VL4-5 dan VL5-S1 (Melvin, 1989).
Secara klinis spondylosis lumbal ada yang simtomatis dan ada pula yang asimtomatis. Spondylosis lumbal asimtomatis berarti bahwa secara radiology saja terlihat tanda-tanda, tetepi tidak menimbulkan keluhan. Sedangkan spondylosis simtomatis berarti secara radiology terlihat tanda-tanda spondylosis dan timbul gejala-gejala sesuai regio vertebralis yang terkena.
            Kebanyakan kasus nyeri punggung bawah berhubungan dengan beberapa kelainan discus intervertebralis pada dua tingkat tulang belakang terendah ( L4/5 dan L5/S1 ). Pada proses penuaan yang normal discus berangsur-angsur mongering, nucleus pulposus berubah dari gelembung yang kencang dan bergelatin menjadi struktur yang kering dan kecoklatan dan pada annulus fibrosus terbentuk fisura yng sejajar dengan lempeng akhir vertebra yang sebagian besar mengarah ke posterior. Herniasi inti dari bahan inti akan
READ MORE - nyeri punggung (lbp) dan penanganannya

Monday, January 7, 2013

Pengobatan Kaki Pengkor Pada Balita

club-footConge

Congenital Tapalipes Equino Varus (CTEV) atau masyarakat Indonesia menyebutnya dengan kaki pengkor (pincang) merupakan salah satu kelainan bawaan orthopedik yang saat ini paling banyak ditemukan. Kelainan ini sebenarnya dapat disembuhkan hingga menjadi normal kembali, jika sejak dini ketika penderita masih bayi segera ditangani.
CTEV


Salah satu cara penanganan kasus CTEV  ini adalah dengan cara memakai Sepatu Ortopedi.
Sepatu ortopedi ini berfungsi:
1. memposisikan posture kaki ke arah normal.
2. Memfiksasi sendi pergelangan kaki, sehingga membantu menstabilkan sendi pergelangan kaki
3. Koreksi Aktif untuk kasus CTEV.
4. Sebagai kosmetik.


Sfesifikasi Alat:
1. Menggunakan bahan Kulit asli yang telah di samak,
2. Di desain sesuai anatomi tulang kaki balita.
3. terdapat plat di bagian samping kanan dan kiri sebagai penopang pergelangan kaki
4. Warna: hitam

Ukuran: silahkan anda ukur panjang dan lebar dari telapak kaki balita yang akan dibuatkan sepatu.

Harga Sepatu Ortopedi mulai: Rp.750.000

untuk melihat semua daftar alat kesehatan dan spesifikasi harga, silahkan masuk ke www.orthoshoping.blogspot.com

Untuk pemesanan alat dapat menghubungi:
Nugroho : 085 867 374 002

Silakan tulis pesan ukuran sepatu ortopedi dan alamat pengiriman anda melalui sms, kemudian lakukan pembayaran melalui bank  dan konfirmasikan kepada kami, barang akan dikirim ke alamat Anda.

pembayaran melalui :

Bank BRI unit Bandarjo ungaran

Nomor Rekening : 6089-01-020842-53-7

atas nama : Zulhida Nurhamida Halim

Ongkos kirim silakan cek melalui JNE : http://www.jne.co.id , kota asal Jepara. Kecuali untuk reseller jika pemesanan dalam jumlah banyak akan kami carikan cargo yang lebih murah. Harga belum termasuk ongkos kirim dari Jepara.
sepatu ortopedi
sepatu ortopedi
index
READ MORE - Pengobatan Kaki Pengkor Pada Balita

Popular Posts