CTEV adalah bentuk singkatan dari kata Congenital Talipes Equino Varus, Kata-kata tersebut merupakan bentuk gabungan kata dari bahasa Latin dimana Congenital itu berarti bawaan lahir, kemudian ada kata Talipes yang mana berasal dari kata dasar Talus artinya yaitu tulang pergelangan t kaki, dan kata pes yang merupakan kaki itu sendiri. Setelah itu ada kata Equinus yang berarti posisi kaki, dan juga pergelangan kaki yang memang mengarah pada bagain bawah dan juga belakang. Setelah itu untuk kata yang terakhir ada kata Varus yang mana artinya adalah posisi kaki yang memutar pada bagian dalam, atau telapak kaki yang mengahadap pada bagian dalam.
Melalui penjabaran arti dari penggabungan kata-kata di atas, tentunya Anda sudah sedikit mengerti mengenai penyakit tersebut, yaitu satu bentuk penyakit yang terjadi pada kelainan bawaan yang terdapat pada kaki bayi. Kaki bayi tersebut biasanya memutar ke bagian dalam, sehingga telapak kakinya menghadap ke arah belakang. Kelainan pada kaki bayi ini biasanya akan disertai pula dengan lengkungan kaki di bagian dalam yang terjadi dengan lebih tinggi (cavus).
Setelah seminggu, gips akan dilepas, kemudian kaki anak akan digerakkan lagi dengan lembut ke arah normal semaksimal mungkin kemudian dipasangkan gips lagi. Prosedur ini akan diulang setiap minggunya dan kaki anak akan lebih mendekati ke arah normal. Gips dilakukan kurang lebih 6-7 sesi kemudian akan dilanjutka dengan menggunakan sepatu kusus yaitu Dennis Brown Splint.
Dennis Brown Splint merupakan sepatu yang memiliki plat penghubung kaki kiri dan kanan yang berfungsi untuk menahan kaki pada posisi keluar secara maksimal. Tujuan dari pemakaian sepatu ini adalah untuk menahan kaki bayi tumbuh pada posisi normal. Sepatu ini dipakai 23jam sehari atau dengan kata lain hanya dilepas ketika anak mandi saja. pemakaian Dennis Brown Splint dipakai siang malam sampai usia bayi 7bln, selanjutnya ketika siang hari plat penghubung bisa dilepas atau dengan kata lain hanya sepatu disiang hari, kemudian pada malam hari atau saat tidur plat kembali dipasang atau dengan kata lain memakai sepatu Dennis Brown Splint lengkap.
Setelah usia anak menginjak 1 tahun maka anak akan mulai belajar berdiri dan berjalan karena itu Dennis Brown Splint sudah tidak dapat lagi digunakan terutama di siang hari. Karena itu anak harus mengganti sepatunya dengan sepatu Orthopedi yang memiliki plat penahan koreksi kaki pada samping kanan kiri sepatu. Hal ini dimaksutkan agar anak dapat beraktifitas tanpa hambatan.
Pemakaian sepatu orthopedi pada kasus ctev berlangsung sampai anak berumur 4tahun, hal ini dimaksutkan untuk menghindari kekambuhan. Keberhasilan dalam metode ini terletak pada ketelatenan dan kesabaran orangtua dalam memakaikan dan mendampingi anak saat memakai sepatu. Kekambuhan sering terjadi ketika kaki anak terlihat sudah normal lalu sepatu tidak dipakai padalah kaki anak masih dalam tahap pertumbuhan sehingga kemudian kaki kanan mengalami kekambuhan pengkor kembali.
Metode Ponseti
Saat ini metode penanganan ctev yang paling populer dan terbukti memiliki hasil yang baik adalah metode Ponseti. Kaki anak dengan lembut dan hati-hati akan digerakkan ke arah normal pada posisi maksimal, kemudian kaki anak akan ditahan dengan menggunakan gip untuk mempertahankan posisi kaki normal. Gip dipasang sepanjang paha sampai ke jari kaki mereka.
Saat ini metode penanganan ctev yang paling populer dan terbukti memiliki hasil yang baik adalah metode Ponseti. Kaki anak dengan lembut dan hati-hati akan digerakkan ke arah normal pada posisi maksimal, kemudian kaki anak akan ditahan dengan menggunakan gip untuk mempertahankan posisi kaki normal. Gip dipasang sepanjang paha sampai ke jari kaki mereka.
Setelah seminggu, gips akan dilepas, kemudian kaki anak akan digerakkan lagi dengan lembut ke arah normal semaksimal mungkin kemudian dipasangkan gips lagi. Prosedur ini akan diulang setiap minggunya dan kaki anak akan lebih mendekati ke arah normal. Gips dilakukan kurang lebih 6-7 sesi kemudian akan dilanjutka dengan menggunakan sepatu kusus yaitu Dennis Brown Splint.
Dennis Brown Splint merupakan sepatu yang memiliki plat penghubung kaki kiri dan kanan yang berfungsi untuk menahan kaki pada posisi keluar secara maksimal. Tujuan dari pemakaian sepatu ini adalah untuk menahan kaki bayi tumbuh pada posisi normal. Sepatu ini dipakai 23jam sehari atau dengan kata lain hanya dilepas ketika anak mandi saja. pemakaian Dennis Brown Splint dipakai siang malam sampai usia bayi 7bln, selanjutnya ketika siang hari plat penghubung bisa dilepas atau dengan kata lain hanya sepatu disiang hari, kemudian pada malam hari atau saat tidur plat kembali dipasang atau dengan kata lain memakai sepatu Dennis Brown Splint lengkap.
Setelah usia anak menginjak 1 tahun maka anak akan mulai belajar berdiri dan berjalan karena itu Dennis Brown Splint sudah tidak dapat lagi digunakan terutama di siang hari. Karena itu anak harus mengganti sepatunya dengan sepatu Orthopedi yang memiliki plat penahan koreksi kaki pada samping kanan kiri sepatu. Hal ini dimaksutkan agar anak dapat beraktifitas tanpa hambatan.
Pemakaian sepatu orthopedi pada kasus ctev berlangsung sampai anak berumur 4tahun, hal ini dimaksutkan untuk menghindari kekambuhan. Keberhasilan dalam metode ini terletak pada ketelatenan dan kesabaran orangtua dalam memakaikan dan mendampingi anak saat memakai sepatu. Kekambuhan sering terjadi ketika kaki anak terlihat sudah normal lalu sepatu tidak dipakai padalah kaki anak masih dalam tahap pertumbuhan sehingga kemudian kaki kanan mengalami kekambuhan pengkor kembali.