Pada penelitian ini VAS dengan garis 10 cm digunakan sebagai standar alat assesment nyeri. Survey dilakukaan pada 85 pasien nyeri kronis di Pain Management Service pada Louisiana State University Health Sciences Center, Shreveport (LSUHSC-S), dimana pemeriksa melakukan dengan metode interview dan mencatat hasilnya pada format survey. Pasien diminta untuk menunjukan nyeri yang dirasakannya dengan menggunakan VAS dan VRS. VAS yang digunakan berupa garis sepanjang 10 cm yang menunjukkan intensitas nyeri yang dirasakan, pasien diminta untuk memberikan tanda pada garis tersebut untuk mempresentasi nyeri yang dirasakannya.
Gambar 2.1
Gambar visual analoque scale (LSUHSC-S,
2008)
0 menunjukkan
tidak ada nyeri dan 10 nyeri paling hebat
Sedangkan VRS, pemeriksa meminta pasien
untuk menentukan level intensitas nyeri yang dirasakanya secara verbal dengan
skala numerik 0 – 10, dimana 0 menunjukkan tidak ada nyeri yang dirasakan dan
10 menunjukkan nyeri yang paling berat. Kemudian data di analisa dengan
menggunakan correlation analysis dan Student's t-test for paired data. Significance
ditetapkan p<0.05, dimana hasilnya menunjukkan Pearson correlation
coefficient (r = 0.906) dan p value (< 0.0001) menunjukkan korelasi sangat
kuat / execellent diantara keduanya, meskipun VRS menunjukkan kecenderungan
yang lebih tinggi dari pada VAS (p=0.068).
Dengan hasil Survey yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
Verbal Rating Scale menunjukkan korelasi yang sangat kuat dengan VAS, sehingga
VRS dapat digunakan untuk menggantikan Visual Analog Scale untuk mengukur
intensitas nyeri pada penderita nyeri kronis. (Departement of Anesthesiologi
LSUHSC-S, 2008).
Perbedaan mendasar dengan penelitian yang akan kami lakukan
disini yaitu dari sisi subyek teliti dimana subyek yang akan diambil tidak
hanya pada penderita nyeri kronis tetapi pada semua penderita nyeri, baik akut
maupun kronis. Selain itu modifikasi VAS disini walaupun sama-sama menggunakan
skala numeric seperti VRS, dimana VRS menggunakan 0 - 10 tapi pada VAS
modifikasi menggunakan rentang angka 0 – 100, yang bertujuan agar pengukuran
menjadi lebih sensitif terhadap perubahan intensitas nyeri yang dirasakan
walaupun sedikit.
No comments:
Post a Comment