1. LATAR BELAKANG MASALAH
Kebiasaan merokok bla…bla…bla…
Penyakit Buerger, adalah penyakit pembuluh darah nonatherosclerotic yang juga dikenal sebagai thromboangiitis obliterans (TAO), yang ditandai peradangan pada pembuluh darah, fenomena vasoocclusive, dan keterlibatan pembuluh darah (vena dan arteri) sedang dan kecil yang terletak di bagian yang lebih distal dari tubuh. Penyakit ini dilaporkan pertama kali pada tahun 1908 oleh Mr. Leo BuergerKondisi ini sangat dipengaruhi oleh penggunaan tembakau terutama pada perokok, dan dan penyakit ini akan semakin parah apabila kebiasaan merokok tidak dihentikan. Gejala yang khas adalah nyeri ketika istirahat, ischemic ulcerations, dan kelayuhan anggota gerak, dan apabila tidak ada penanganan lebih lanjut, pasien mungkin memerlukan beberapa tindakan bedah amputasi.
Peran fisioterapi dalam penyakit buerger…………………………..
2. RUMUSAN MASALAH
“Bagaimanakah manajemen fisioterapi dari kasus Penyakit Buerger (Thromboangiitis Obliterans) ?”
ISI
1. DESKRIPSI MASALAH
i. Definisi Operasional
ii. Anatomi Fungsional
iii. Etiologi
Walaupun etiologi penyakit Buerger tidak diketahui, terpapar tembakau sangat penting bagi inisiasi dan perkembangan penyakit. Kondisi ini terkait oleh penyebab utama yakni tembakau, serta didukung oleh fakta bahwa penyakit ini lebih umum terjangkit di negara-negara dengan penggunaan tembakau yang berat dan diantaranya adalah Indonesia yang mana jenis rokok tertentu bahan baku tembakau dan pembuatannya asli berada di Indonesia. Sementara itu, banyak pula pasien dengan penyakit Buerger adalah perokok pasif. Beberapa kasus yang telah dilaporkan, pada orang yang tidak merokok yang terkena penyakit ini besar kemungkinan disebabkan karena tembakau kunyah.
Sebagian besar pasien dengan penyakit Buerger berusia produktif yakni sekitar 20-45 tahun. Meskipun penyakit ini umumnya terjadi pada laki-laki (laki-laki: perempuan = 3:1), insiden ini diyakini akan meningkat di kalangan perempuan, karena peningkatan prevalensi merokok di kalangan wanita.
iv. Patofisiologi
Penyakit Buerger mempunyai mekanisme yang tetap tapi tidak jelas, namun ada beberapa penelitian yang mengaitkan penyakit ini dengan reaksi autoimun tubuh, yakni sebuah fenomena yang mengarah ke vasodysfunction dan kobaran thrombi. Pasien dengan penyakit ini menunjukkan hypersensitivity pada penyuntikkan ekstrak tembakau intradermal, sehingga telah meningkatkan sensitivitas selular untuk tipe I dan kolagen III, telah ditinggikan serum anti-endothelial sel antibodi titers, dan pinggiran vasculature diburukkan endothelium-tergantung vasorelaxation. Peningkatan prevalensi HLA-A9, HLA-A54, dan HLA-B5 yang diamati dalam pasien, yang menunjukkan sebuah komponen genetik untuk penyakit tersebut.
v. Gejala Klinis
vi. Diagnosis Banding
vii. Prognosis
2. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
i. Anamnesis
Waktu anamnesa perlu ditanyakan apakah pasien merasa nyeri waktu bekerja, berjalan maupun berolahraga. Dan apakah nyeri tersebut hilang saat istirahat.
The most common symptoms of Buerger’s Disease are rest pain, skin ulcerations and gangrene of the fingers and toes. Sometimes people with the disease also experience coldness, numbness or tingling of the feet and hands.
"are you smoking?" I said yes. He then asked “how much and how long?” I told him not even a pack a day and for about 3 years.
ii. Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Pengukuran :
Blood pressure
Heart rate
Temperatur
Tinggi badan
Berat badan
Inspeksi
Palpasi
Area ekstremitas bagian distal teraba dingin.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan rabaan pulsasi agak berkurang,
Pulsasi arteri di proksimal harus teraba untuk mengkonfirmasi apakah aliran darah di proksimal baik. Palpasi harus dilakukan pada semua arteri yang terletak di superficial dari ekstremitas. Yaitu arteri femoralis, poplitea, dorsalis pedis dan tibialis posterior di tungkai bawah. Sedangkan di tungkai atas adalah arteri axillaris, cubiti, radialis dan ulnaris.
iii. Pemeriksaan Spesifik
Buerger Assesment
Tes Ischemia
V A S
Arthopometri
Pengukuran L G S
iv. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang meliputi beberapa metode yaitu menggunakan oscillografi, rheografi, doppler dan arteriografi. Paling sering digunakan adalah doppler dan arteriografi. Doppler memakai ultrasound (sonografi), mengukur flow darah secara kualitatif. Sedangkan pemeriksaan arteriografi menggunakan imaging sinar X dan injeksi kontras. Arteriografi yang mendukung penyakit ini menunjukkan gambaran ’ular’ dan arteria halus.
Artherio Radiography
Angiography
Dokter memasukkan catheter ke dalam arteri utama pada kaki dekat lipat paha. Melalui chateter tersebut ditembakkan sebuah sinar pada aliran darah dengan menggunakan sinar X (X-ray). Hasilnya akan menunjukkan apakah terdapat gangguan sirkulasi aliran darah atau tidak.
Ultrasound
Ultrasound dipakai sebagai teknik penggambaran nondestruktif di bidang kedokteran. Citra yang dihasilkan memakai gelombang ultrasonik (frekuensi tinggi, gelombang suara tak terdengar manusia).
Menggunakan transduser yang digerakkan di permukaan kulit,atau kadang disusupkan ke lubang tubuh (vagina atau anus). Kemudian tranduser tersebut akan mengirimkan gelombang ultrasonik ke dalam tubuh. Di tempat pertemuan jaringan yang berbeda kepadatan, atau
tempat jaringan bertemu cairan sehingga gelombang itu terpantulkan. Transduser menangkap pantulannya dan meneruskannya
ke komputer, membentuk citra di layar monitor. Citra terus diperbarui hingga gerakan bisa terlihat.
Peralatan ini akan menunjukkan jaringan tubuh mana yang tidak menerima cukup aliran darah.
v. Pendekatan Diagnostik
Baru-baru ini sebuah point-sistem telah diusulkan oleh Papa untuk mendukung penegakkan diagnosis Thromboangiitis Obliterans yang menggunakan kriteria sebagai berikut:
Sistem penegakkan diagnosisThromboangiitis Obliterans
Poin positif
Usia di mulai
Kurang dari 30 (2) 30-40 tahun (1)
Claudication Intermitten pada tungkai R P S (2) / R P D (1)
Ekstremitas atas
Menunjukkan gejala (2) / tidak menunjukkan gejala (1)
Migrasi dangkal trombosis pembuluh darah R P S (2) / R P D (1)
Fenomena Raynaud R P S (2) / R P D (1)
Angiography; Biopsi
Jika khas keduanya (2) / baik (1)
Negatif poin
Usia di mulai
45-50 (-1) / lebih dari 50 tahun (-2)
Jenis kelamin, merokok
Perempuan (-1) / nonsmoker (-2)
Lokasi
Satu cabang (-1) / tidak terlibat LE (-2)
Nadi tidak teraba
Brachial (-1) / yang berhubung dengan tulang paha (-2)
Arteriosclerosis, diabetes, hipertensi, hyperlipidemia Dibangun setelah diagnosa 5,1-10 tahun (-1) / 2,1-5 tahun kemudian (-2)
Jumlah poin mendefinisikan probabilitas dari diagnosisTthromboangiitis Obliterans
Jumlah poin Probabilitas dari diagnosa
0-1 Diagnostik dikecualikan
2-3 Diduga, kemungkinan rendah
4-5 Kemungkinan, kemungkinan sedang
6 atau lebih
Pasti, kemungkinan tinggi
vi. Diagnosis Fisioterapi
Impairment
Nyeri
Gangguan gerak
Functional Limitation
Adanya keterbatasan kemampuan dalam aktivitas-aktivitas pada bagian tubuh yang terkena penyakit Buerger
Participation Restriction
Adanya perasaan malu karena perubahan tropik pada bagian tubuh yang terkena penyakit Buerger
vii. Rencana dan Tujuan Terapi
• Jangka pendek
Mengurangi nyeri
Meningkatkan LGS
• Jangka panjang
Mengembalikan sirkulasi darah pada ekstremitas agar tidak terdapat gangguan
viii. Modalitas Fisioterapi
ix. Evaluasi
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
2. RUMUSAN MASALAH
ISI
1. DESKRIPSI MASALAH
i. Definisi Operasional
ii. Anatomi Fungsional
iii. Etiologi
iv. Patofisiologi
v. Gejala Klinis
vi. Diagnosis Banding
vii. Prognosis
2. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
i. Anamnesis
ii. Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
Inspeksi
Palpasi
iii. Pemeriksaan Khusus
Tes Ischemia
Arthopometrti
Pengukuran L G S
iv. Pemeriksaan Penunjang
Artherio Radiography
Angiography
Ultrasound
v. Pendekatan Diagnostik
vi. Problematik Fisioterapi
vii. Rencana dan Tujuan Terapi
viii. Modalitas Fisioterapi
ix. Evaluasi
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Thursday, April 30, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Tidak jarang anda mengalami sakit pinggang, apakah karena menabrak bufet, membongkok pada saat anda duduk di kursi untuk memungut sesuatu,...
-
Definisi Sakit punggung merupakan salah satu alasan paling umum orang mengunjungi dokter mereka. Menurut National Institute of Arthritis ...
-
Di Amerika Serikat nyeri punggung bawah/ nyeri pinggang adalah salah satu yang paling dikeluhkan. Mayo Clinic menyatakan bahwa kebanyakan o...
-
Seseorang dengan telapak kaki datar (flat foot) memiliki lengkungan rendah atau tidak ada lengkungan sama sekali pada telapak kakinya. ...
-
Apakah kaki pengkor? Kaki pengkor, juga dikenal sebagai talipes equinovarus, adalah bawaan (hadir sejak lahir) kelainan bentuk k...
-
BAB I PENDAHULUAN Menurut UU No. 23/1992 bahwa pembangunan nasional akan terwujud bila terjadi derajat kesehatan yang optimal bagi masyaraka...
-
Definisi Arteriosklerosis merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur. Penya...
-
Pada hakikatnya, pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya, jasmani dan rohani yang dilaksanakan secara terarah, terpadu men...
-
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum tujuan pembangunan bangsa Indonesia yaitu memajukan kesejahteraan umum, dan untuk mencapa...
-
Spondylolisthesis adalah suatu kondisi di mana salah satu tulang dari tulang belakang (vertebra) slip keluar dari tempat ke vertebra di b...
No comments:
Post a Comment